ABOUT LOVING SOMEONE

Aku penasaran...

Mengapa seseorang bisa mencintai orang yang padahal pada orang tersebut memiliki kriteria yang tidak ia suka?

Apakah benar itu adalah cinta tanpa alasan?

Ataukah ada alasan yang menjadi dasar di diri orang tersebut sehingga kita terluluhkan?

Kompleks ya?

Kupikir orang-orang yang kita cintai punya karakteristik yang berbeda-beda, entah itu orang tua, keluarga, teman, pacar, suami/istri. Tapi mungkin ada suatu hal atau beberapa hal yang sama-sama ada di diri mereka, yang membuat kita mencintai mereka yang berbeda-beda itu. 

Pernah pula aku penasaran... 

Mengapa begini caraku mencintai? Mengapa begitu cara mereka mencintai? 

Kok bisa ya orang ingin dicintai seperti itu? Kok aku inginnya seperti ini ya?

Bingung? Jelas bingung. 

Tetap cinta? Ya tetap.

Lalu suatu ketika, aku mendengar wawancara seorang aktris Indonesia terkenal di TV. Disana dia bercerita bagaimana hubungannya dengan ibunya dulu dan sekarang. Dia bilang, dia dulu tidak mengerti kenapa ibunya seperti itu. Dia tidak mengerti apakah ibunya mencintainya atau tidak. Lalu dia membaca tulisan Gary Chapman tentang The Five Love Language.

Ada 5 bahasa cinta, katanya.

1. Words of Affirmation

2. Quality Time

3. Physical Touch

4. Acts of Service

5. Receiving Gifts

Setelah kucoba baca berulang kali, akhirnya aku sedikit mengerti. 

Mengapa ayahku tidak mampu berkata-kata manis seperti ayah-ayah lainnya, karena ayah lebih suka memberi hadiah atau sesuatu untuk anaknya. Tapi jika dibalik, ayahku tidak suka diberi sesuatu. Dia lebih terkesan dengan acts of service. 

Mengapa ibuku tidak suka diberi sesuatu, karena bagi ibu meluangkan waktu bersama untuk sekadar makan satu meja atau ngobrol berdua sudah cukup baginya. Lalu bagaimana caranya mencintai? Dia suka memberikan kalimat-kalimat afirmasi kepada anak-anaknya. 

Ya, bagaimanapun juga, ternyata tiap-tiap orang punya caranya sendiri dalam mencintai seseorang dan caranya ingin dicintai.

Suka tidak suka, perbedaan-perbedaan ini ada dan tidak bisa dipaksakan. 

Mungkin baiknya, kita saling memahami bahasa cinta satu sama lain.

Berbeda bukan berarti tidak bisa melengkapi satu sama lain, kan? Hehehe 🤍