FRIEND OR UNFRIEND?
Semakin bertambah usia, semakin sedikit teman.
Di dunia nyata, di dunia maya.
Apakah teman-teman yang dahulu bersama sewaktu sekolah atau kuliah atau kerja, namun sekarang hampir atau mungkin sama sekali tidak pernah bertegur sapa pun melihatnya adalah bukan teman kita lagi?
Menurutku, tidak begitu.
Mereka masih sama, tetap teman.
Apakah teman-teman yang dahulu saling follow di media sosial kemudian sekarang di-unfollow adalah bukan teman kita lagi?
Menurutku, tidak begitu.
Mereka masih sama, tetap teman.
Dulu, dulu sekali.
Kupikir aku adalah tipe teman yang ride-or-die.
Aku anggap teman-teman yang sudah lama tidak bertemu atau bermain bersamaku mungkin bukanlah temanku lagi. Aku akan mempunyai teman baru lagi. Mereka pun juga mempunyai teman barunya lagi. Jika dalam kondisi ini kami tetap terkoneksi, aku anggap dia masih temanku. Jika tidak, maka hanya sekadar teman yang pernah ada di hidupku.
Kurasa aku berubah pikiran.
Tapi setiap pemikiran punya alasan tersendiri dan perbedaan tidak selalu berarti benar-dan-salah, kan.
Aku mencoba memahami. Sedikit demi sedikit memahami dari berbagai perspektif.
Lalu sampailah aku pada....
Jika ada temanku yang tidak lagi bersamaku di dunia nyata maupun di dunia maya, seperti unfollow/block/mute aku, aku tidak perlu suudzon maupun marah.
Aku juga tidak perlu mengejar penjelasan mengapa mereka bertindak seperti itu.
Selama aku dan temanku tersebut tidak memiliki masalah atau sesuatu hal buruk yang belum atau tidak terselesaikan.
Kenapa?
Karena setiap orang punya prioritas dan tidak diprioritaskan bukanlah hal buruk.
Karena setiap orang berhak memilih dan tidak dipilih bukanlah hal yang buruk.
Karena setiap orang punya kondisi psikis yang berbeda dan mungkin mereka menganggapku tidak fit and proper dengan keadaan mereka.
Bahkan, karena memutuskan dan merealisasikan itu juga adalah hal yang sulit dan butuh keberanian.
Jujur,
Aku bangga atas keberaniannya.
Aku sangat berterima kasih atas keberaniannya.
Dan aku tidak akan menganggap mereka adalah “bukan temanku lagi”.
Jikalau suatu saat kembali berinteraksi atau berkomunikasi, aku sangat terbuka dan mempersilahkannya dengan senang hati.
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah meluangkan waktu. Ini sangat berarti untukku. Bahagia selalu ya :D